Jumat, 12 Februari 2016

Persamaan Orang Jenius Dengan Orang Gila


Jika melihat orang-orang jenius yang pernah ada di dunia sebagian besar orang awalnya tidak percaya dengan kemampuan mereka. Orang-orang jenius ini sering di anggap aneh dan tidak normal. Ternyata antara orang jenius dan orang gila itu sangat tipis perbedaanya. Pernyataan tersebut bukan tanpa dasar, melainkan hasil riset ilmiah yang dilakukan oleh Karolinska Institute, Stockholm, Swedia.

Hasil riset tersebut juga didukung oleh hasil temuan pada sebuah jurnal ilmiah The Local. pada jurnal ilmiah tersebut disebutkan bahwasanya antara orang jenius dan orang gila atau penderita scizofrenia memiliki banyak persamaan dalam hal proses kerja otak mereka.

Albert Einstein orang jenius gila

Ilustrasi: Albert Einstein orang jenius abad 20

Dr Fredrick Ullen, yang merupakan pemimpin riset ilmiah tersebut mengungkapkan.”Kami sudah mempelajari otak manusia dan salah satu tipe reseptor yang bernama Dopamine. Di sini terlihat sistem dopamine orang yang sangat Kreatif, sama dengan dopamine penderita Scizofrenia,”.

Dari penjelasan tersebut Dr Ullen juga menerangkan bahwa hasil penelitian ini merupakan bukti yang menjelaskan tidak adanya perbedaan antara si Jenius dengan si Gila. Adapun satu-satunya perbedaan dari kedua orang ini hanya berupa kreatifitas, paparnya.

persamaan orang jenius dan orang gila

Ungkapan para jenius sebelum mereka dikenal

Adapun persamaan mendasar dari keduanya yaitu pada kemampuan mereka dalam menyaring dan menerima informasi sangat rendah. Karena kondisi tersebut maka membuka kemungkinan munculnya peluang besar munculnya ide-ide yang berupa kreatifitas. Maka apa yang orang-orang jenius temukan sebagian besar adalah akibat kejanggalan yang ada pada kemampuan berfikir mereka. Jadi sangat wajar jika orang jenius tersebut berpenampilan dan berkelakuan aneh dari manusia pada umumnya.

Dengan banyaknya informasi yang masuk ke otak mereka yang kemampuan dalam menyaring dan menerima informasi sangat rendah memungkinkan munculnya logika-logika baru yang mungkin tidak akan terjangkau oleh logika pada manusia umumnya.

Seperti yang dilansir oleh laman The Local Dr Ullen juga menambahkan bahwa “Berpikir di luar kotak/ kebiasaan (out of the box), bisa terjadi karena kemampuan otak yang tidak utuh,”. Maka tidak heran jika banyak orang-orang berkemampuan dan memiliki pemikiran hebat awalnya di anggap aneh dan senantiasa ditolak, bahkan dikatakan gila. Namun karena kegilaan mereka pula banyak penemuan-penemuan dan teori-teori besar yang dihasilkan oleh mereka. Hingga akhirnya mereka pun diakui dan dikatakan sebagai manusia jenius.

Jadi antara orang jenius dan orang gila pada dasarnya memang hanya tipis sekali perbedaanya. Jika di lingkungan kita ada karakter orang-orang yang seperti itu mungkin saja mereka adalah jenius yang belum menemukan kreatifitasnya. Jadi jangan salah sangka dulu, semoga bermanfaat.

0 Orang Tamvan:

Posting Komentar